Daftar Isi[Bersembunyi][Menunjukkan]
Dalam dunia desain web, ada banyak format gambar yang bisa dipilih. Dua format yang paling populer adalah WebP dan SVG.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadi mana yang tepat untuk proyek Anda?
Posting blog ini akan membandingkan WebP dan SVG secara berdampingan untuk membantu Anda membuat keputusan terbaik untuk kebutuhan Anda.
Apa itu WebP?
WebP adalah format gambar baru yang dirilis Google pada tahun 2010. Ini dirancang untuk mengompresi gambar lebih dari JPEG dan PNG, menghasilkan ukuran file yang lebih kecil. Ini membuat gambar dimuat lebih cepat di situs web, yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna.
WebP belum didukung secara luas seperti JPEG atau PNG, tetapi secara bertahap mendapatkan daya tarik. Anda dapat menggunakan gambar WebP di situs web yang mendukungnya, atau Anda dapat mengonversi JPEG atau PNG ke WebP menggunakan alat online.
Fitur WebP
1. Format Tanpa Rugi
WebP adalah format gambar lossless, artinya kualitas gambar tidak menurun saat disimpan. Ini kontras dengan JPEG, yang merupakan format lossy, yang berarti bahwa beberapa kualitas gambar hilang saat gambar dikompresi.
Trade-off untuk kompresi lossless ini adalah bahwa gambar WebP biasanya lebih besar.
2. Rasio Kompresi
Rasio kompresi gambar WebP bervariasi tergantung pada pengaturan kualitas. Misalnya, pada pengaturan kualitas 50%, gambar WebP mungkin berukuran setengah dari gambar JPEG dengan kualitas yang sama.
3. Mendukung
Ini adalah format baru, dan masih merupakan format yang berkembang. Ini tidak didukung secara luas seperti JPEG atau PNG. Namun, ini didukung oleh berbagai browser.
4. Keamanan
WebP adalah format terbuka. Ini berarti bahwa itu tidak dienkripsi. Namun, ini dirancang untuk menjadi format yang aman, dan telah diuji secara menyeluruh oleh Google.
Pro & Kontra WebP
Pro
- Ukuran file lebih kecil
- Waktu pemuatan lebih cepat
- Kualitas yang lebih baik
- Peningkatan adopsi oleh Google, Facebook, dan Twitter
Kekurangan
- Tidak semua browser mendukung WebP
- Beberapa perangkat lama mungkin tidak dapat menampilkan gambar WebP
- Tidak ada fallback untuk gambar WebP, jadi jika browser tidak dapat menampilkannya, gambar tidak akan ditampilkan sama sekali
- Mengonversi gambar ke WebP bisa memakan waktu
Apa itu SVG?
SVG adalah format grafik vektor yang didukung oleh sebagian besar browser web modern. Grafik vektor adalah gambar yang terdiri dari garis dan kurva, bukan piksel.
Ini membuatnya ideal untuk logo, ilustrasi, dan grafik lain yang perlu ditingkatkan atau diturunkan tanpa kehilangan kualitas.
SVG dapat digunakan di banyak aplikasi. Misalnya, mereka dapat digunakan di Photoshop untuk membuat ikon dan logo. Mereka dapat digunakan di InDesign untuk membuat tata letak majalah dan bahkan mencetak grafik.
SVG dapat disematkan dalam HTML dan CSS untuk membuat grafik dan ikon web.
Fitur SVG
1. Grafik Vektor yang Dapat Diskalakan
Anda dapat menskalakan SVG ke atas atau ke bawah karena mereka tidak bergantung pada resolusi. Mereka akan terlihat bagus di semua ukuran layar, dari perangkat seluler hingga layar Retina. Format berbasis vektor juga mendukung gradien, bayangan, dan anti-aliasing.
2. Kesesuaian
SVG didukung oleh semua browser modern, termasuk Firefox, Safari, Chrome, Opera, dan Internet Explorer 10 dan yang lebih baru.
3. Mengedit
SVG dirancang untuk dapat diedit. Anda dapat menambahkan teks, bentuk, dan objek lain ke gambar. Anda bahkan dapat menambahkan hyperlink ke gambar. Anda dapat mengedit gambar di Photoshop atau InDesign.
4. Tertanam dalam HTML
SVG dapat disematkan di halaman HTML menggunakan menandai. Ini memungkinkan Anda untuk menempatkannya di mana saja pada halaman, dan mereka akan diskalakan secara otomatis agar sesuai dengan ukuran wadah.
Anda juga dapat menggunakan CSS untuk mengontrol posisi dan gaya SVG.
Pro & Kontra SVG
Pro
- SVG tidak bergantung pada resolusi, artinya mereka akan terlihat bagus di perangkat apa pun.
- Mereka biasanya lebih kecil dari gambar bitmap tradisional, yang berarti mereka memuat lebih cepat.
- Mereka dapat dianimasikan, memberi Anda lebih banyak kontrol atas tampilan dan perilaku konten Anda.
- Anda dapat dengan mudah memanipulasinya dengan CSS dan JavaScript, menjadikannya serbaguna.
Kekurangan
- SVG bisa sulit dibuat dan diedit tanpa perangkat lunak khusus.
- Semua browser tidak mendukungnya, jadi Anda mungkin perlu menyediakan gambar cadangan untuk pengguna yang tidak dapat melihat konten SVG.
WebP vs SVG: Kesimpulan
Secara keseluruhan, itu tergantung pada apa yang Anda coba lakukan. Jika Anda membutuhkan ukuran file yang lebih kecil dan gambar yang lebih akurat, SVG adalah cara yang tepat.
Namun, jika Anda tidak keberatan mengorbankan sedikit akurasi untuk waktu pemuatan yang lebih cepat dan ukuran file yang lebih kecil, maka WebP mungkin lebih baik.
Format apa pun yang Anda pilih, pastikan untuk menguji opsi yang berbeda dan lihat mana yang paling sesuai untuk kebutuhan spesifik Anda.
Tinggalkan Balasan